
YayasanSMASMKUniversitasSDSMPPG/TK2025
38 Tahun Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Menjaga Harmoni dan Mengukir Prestasi
DIGITAL YPSIM. Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) memperingati HUT ke-38 pada 25 Agustus 2025 dengan tema “Harmoni dan Prestasi”, sebagai wujud komitmen mencetak generasi unggul yang berkarakter kebhinekaan. Upacara peringatan perayaan 38 tahun dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pembina YPSIM, dr. Sofyan Tan, di lapangan utama YPSIM dan dihadiri oleh, anggota Dewan Pembina Felix Iskandar Harjatanaya, B.A (Hons)., M.Sc., anggota Dewan Pembina sekaligus Rektor Universitas Satya Terra Bhinneka Dr. Tracey Yani Harjatanaya, B.A., M.A., M.Sc., D.Phil., Ketua Yayasan Finche Kosmanto, S.E., M.Psi., serta para guru, staf, dan seluruh siswa.
Perayaan dimulai dengan penampilan paduan suara YPSIM yang turut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dan dilanjutkan dengan sambutan pembina upacara Dalam sambutannya, dr. Sofyan Tan menekankan bahwa pendidikan merupakan kunci untuk mengobati kemiskinan yang diakibatkan oleh kebodohan dan menciptakan kerukunan di Indonesia
“Dengan berdirinya Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, gelar dr saya gunakan tidak hanya untuk menyembuhkan orang sakit tapi saya mengobati kemiskinan dari kebodohan,dengan melahirkan anak anak dari segala suku agama dan dari segala latar belakang sosial ekonominya untuk menjadi generasi emas yang mampu membangun Indonesia kedepannya.” ujarnya.
Ia juga menuturkan bahwa berdirinya Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda dilatarbelakangi oleh dua kegelisahan besar, yaitu kekayaan alam Indonesia yang belum mampu menyejahterakan rakyat dan kurangnya kerukunan di tengah keberagaman.
“Indonesia punya tanah subur, rempah, emas, dan mineral yang melimpah. Tapi kenapa kita tetap miskin? Kita juga punya ribuan pulau dan budaya yang indah, tapi kenapa kita sulit rukun? dan salah satu jalan untuk mencapai kerukunan itu adalah adalah lewat pendidikan, pendidikan berkualitas tinggi pendidikan yang mengajarkan toleransi kerukunan menghargai satu sama lain,” ungkapnya.
Didirikan dengan modal awal Rp5.000, YPSIM kini berkembang menjadi lembaga pendidikan modern dengan fasilitas lengkap dan gedung lebih dari lima lantai. Dalam 38 tahun, lebih dari 17.000 siswa telah dilahirkan, termasuk 7.000 anak dari keluarga kurang mampu yang dapat mengemban pendidikan melalui program anak asuh bersilang bersifat rantai.
Selama lebih dari 3 dekade berdiri yayasan perguruan sultan Iskandar muda menghasilkan generasi unggul berprestasi dan berkarakter pancasila. Para alumni telah tersebar di seluruh perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia hingga luar negeri. YPSIM juga telah meraih berbagai penghargaan nasional, antara lain Maarif Award (2014), Anugerah Peduli Pendidikan dari Kemendikbud (2014), Ormas Award bidang pendidikan dari Kemendagri (2018), dan predikat Sekolah Moderasi Beragama dari Kemenag (2023).
Dalam rangkaian peringatan, yayasan memberikan penghargaan kepada guru dan pegawai yang telah mengabdi selama 5, 10, 15, 20, hingga 25 tahun, serta apresiasi kepada pembimbing ekstrakurikuler berprestasi. Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur.
“Saya berharap YPSIM tidak hanya berhenti di angka 38, tetapi mampu bertahan hingga 380 bahkan 3.800 tahun untuk Indonesia,” pungkas dr. Sofyan Tan.